Pemeliharaan Bahan Pustaka di Perpustakaan

1. Pendahuluan

Bahan pustaka adalah unsur penting dalam sistem perpustakaan, dimana bahan pustaka harus dilestarikan karena memiliki nilai informasi yang mahal. Bahan pustaka berupa terbitan buku, berkala (surat kabar dan majalah), dan bahan audio visual seperti audio kaset, video, slide, CD-Rom dan sebagainya.

Pemeliharaan bahan pustaka tidak hanya secra fisik saja, namun juga meliputi isinya yang berbentuk informasi yang terkandung di dalamnya.

Pemliharaan merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan, awet, dan bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.

Pemeliharaan Bahan Pustaka pada dasarnya ada 2 (dua) cara :

1. Pemeliharaan kondisi lingkungan bahan pustaka, yang meliputi :

a. mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh cahaya.

b. mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh suhu udara dan kelembaban udara

c. mencegah kerusakan dari faktor kimia, partikel debu, dan logam dari udara

d. mencegah kerusakan dari faktor biota dan jamur

e. mencegah kerusakan dari faktor air

f. mencegah kerusakan dari faktor kebakaran

g. melakukan fumigasi ; tindakan pengasapan yang bertujuan mencegah, h. mengobati dan mensterilkan bahan pustaka.

2. Pemeliharan kondisi fisik bahan pustaka meliputi :

a. menambal dan menyambung

menambal dengan bubur kertas

menambal dengan potongan kertas

menambal dengan kertas tisu

menyambung dengan kertas tisu

b. laminasi

laminasi dengan tangan

laminasi dengan mesin pres panas

laminasi dengan filmoplast

c. enkapsulasi (memberikan bahan pelindung dengan film plastik polyester )

b. penjilidan dan perbaikan

2. Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai terkait dengan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan :

1. menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan pustaka atau dokumen

2. menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen

3. mengatasi kendala kekurangan ruang (space)

4. mempercepat proses temu balik atau penelusuran dan perolehan informasi

5. menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka

3. Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka

Kegiatan Pemeliharaan bahan pustaka memiliki beberapa fungsi antara lain :

1. Fungsi perlindungan : upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan

2. Fungsi pengawetan : upaya pengawetan terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi.

3. Fungsi kesehatan : upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan.

4. Fungsi pendidikan : upaya memberikan pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar

5. Fungsi kesabaran : upaya pemeliharaan bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan ketelitian.

6. Fungsi sosial : pemeliharaan bahan pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain

7. Fungsi ekonomi : pemeliharaan yang baik akan berdampak pada keawetan bahan pustaka, yang akhirnya dapat meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka

8. Fungsi keindahan : dengan pemeliharaan yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah dan tidak berserakan, sehingga perpustakaan kelihatan indah dan nyaman.

4. Faktor penyebab kerusakan Bahan Pustaka :

1. Faktor Biologi

Binatang Pengerat ( Tikus )

Serangga

Jamur

2. Faktor Fisika ( alamiah )

Debu

Suhu Udara dan kelembapan

Cahaya

3. Faktor Kimia

Kandungan asam dalam kertas atau tinta juga akan mempercepat kerusakan pada bahan pustaka buku (bahan kertas dan tinta)

4. Faktor Lain

Manusia

Bencana alam

5. Beberapa Cara Pencegahan :

Preventif :

1. Faktor biologi :

a. Tikus

Diupayakan agar setiap pengunjung dilarang membawa

makanan dan minuman ke Ruang Baca .

b. Serangga

– Diupayakan ruangan tetap selalu bersih

– Susunan buku dalam rak-rak ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara udara.

– Rak harus dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh

serangga ( kayu jati/logam)

– Pada rak diberikan bahan yang berbau, dan tidak

disukai oleh serangga, seperti kamper, naftalen, dll.

Penyuntikan dengan bahan anti serangga (DTT)

–  Fumigasi : mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka

c. Jamur :

memeriksa buku secara berkala

membersihkan tempat penyimpanan

menurunkan suhu udara

susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara

2. Faktor Fisika ( alamiah )

Preventif :

a. Debu

– dilakukan penyedotan debu (vacuum cleaner )

– dipasang AC/ filter penyaring udara

– dipasang alat pembersih udara (air cleaner )

–  disediakan almari kaca

b. Suhu Udara/kelembaban

mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20– 24 C

memasang alat dehumidifier (untuk ruangan) atau

silicagel (untuk almari), untuk mengatur tingkat

kelembapan.

Cahaya :

Matahari :

Koleksi dihindarkan dari sinar matahari langsung,

dengan memasang filter flexy glass atau polyester film

Listrik/Lampu

Koleksi harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang

berasal dari lampu neon dengan cara memberikan

filter (UV fluorescent light) atau seng oksida dan

titanium oksida.

3. Faktor kimia

a. Dengan memilih bahan pustaka yang baik dengan teliti, perlu dilihat jenis kertas dan tulisan.

b. Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan deasidifikasi atau memberi bahan penahan ( buffer)

4. Faktor lain-lain

a. Manusia

–                         –   menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai

tentang pentingnya peduli terhadap keutuhan bahan

pu                           pustaka

memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka.

memasang rambu-rambu.

b. Bencana alam :

–    menghindarkan dari bahaya api, banjir, dan listrik.

–   dilarang merokok di dalam ruangan

–   memeriksa kabel listrik secara berkala

memasang alarm ( smoke detector)

menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar

ditempat  tersendiri.

mengontrol air setiap ada turun hujan.

6. Beberapa cara Perbaikan Bahan Pustaka

a.. Laminasi dan Enkapsulasi

Untuk memperpanjang umur bahan pustaka perlu diadakan pelapisan atau laminasi, terutama bahan pustaka yang lapuk atau robek sehingga menjadi tampak kuat atau utuh kembali. Ada 2 cara laminasi yaitu laminasi dengan mesin dan dengan cara manual.

Cara lain selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi adalah salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan fisik misalnya rapuh karena umur. Yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan enkapsulasi adalah kertas harus bersih, kering dan bebas asam.

b. Penjilidan

Struktur buku terdiri atas: segi, foredge, kertas hujungan, badan buku, papan jilidan, ikatan timbul, groove, tulang pita kapital dan sebagainya. Agar struktur buku itu tidak lepas satu sama lainnya, maka perlu dilakukan penjilidan.

Untuk buku-buku yang telah mengalami kerusakan, perlu segera dilakukan pemjilidan ulang, agar nilai informasi yang ada didalamnya tidak hilang, sehingga buku yang telah diperbaiki dengan pemjilidan ulang tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh pengguna perpustakaan.

Adapaun perlengkapan penjilidan dua hal yaitu : Alat yang meliputi: pisau, palu, pelubang, gunting, tulang pelipat, penggaris besi, kuas, gergaji, jarum, benang, pengepres, pemidang jahit, mesin potong dan sebagainya. Sedangkan untuk perlengkapan lainya yaitu Bahan penjilid yang meliputi kertas, kain linen, perekat, benang dan kawat jahit.

Sebelum dijilid, buku perlu dipersiapkan secara baik. Kekeliruan atau kekurangan dalam persiapan, dapat berakibat fatal dan mengecewakan. Juga merupakan pemborosan jika harus dijilid ulang. Persiapan penjilidan meliputi dua hal yaitu: (1) penghimpunan kertas-kertas atau bahan pustaka, (2) penggabungan. Penghimpunan harus dikerjakan secara teliti, jangan salah mengurutkan nomor halaman. Kalau majalah, jangan salah mengurutkan nomor penerbitannya. Panjang-pendek, serta lebar kertas harus disamakan. Rapihkan sisi sebelah kiri agar pemotongan dan perapihan dapat dikerjakan untuk ketiga sisi yang lain. Petunjuk penjilidan harus disertakan, agar hasilnya sesuai dengan yang kita kehendaki. Dalam melakukan penggabungan kita harus melihat jilidan macam apa yang dikendaki sesuai dengan slip petunjuk penjilidan.

Ada lima macam jenis jilidan yang dapat dipilih: (1) jilid kaye, (2) signature binding, (3) jilid lem punggung, (4) jilid spiral, (5) jilid lakban.

7. Pemeliharaan Peta, Slide, Foto Kopi dan Tinta

a. Pemeliharaan Koleksi Peta

Peta merupakan salah satu sumber informasi untuk menunjang penelitian, pendidikan, maupun untuk keperluan bisnis. Karena itu ada bermacam-macam jenis peta, misalnya peta geografis, peta perdagangan, peta bahasa, peta navigasi, peta hasil bumi dan sebagainya.

Pelestarian koleksi peta merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh petugas perpustakaan maupun oleh petugas bagian pelestrian. Peta adalah bahan pustaka yang unik, sebab bentuk dan ukuran, serta informasi yang terkandung di dalamnya begitu beraneka ragam. Dengan banyaknya bentuk dan ukuran tersebut maka diperlukan ruang penyimpanan yang beragam pula.

Berbagai jenis kerusakan pada peta antara lain kerusakan karena faktor kimiawi dan kerusakan karena faktor mekanis.

b. Slide

Slide merupakan salah satu jenis bahan audio-visual yang banyak dipergunakan di perpustakaan terutama untuk mendukung pengajaran dan penelitian.

Slide juga memerlukan pemeliharaan secara hati-hati. Tempat penyimpanan harus bebas dari cahaya langsung dari luar, debu serta kelembaban. Slide yang berserakan akan mudah rusak karena kena debu serta goresan.

Slide tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Untuk membaca slide, harus menggunakan alat yang disebut proyektor. Karena itu proyektor harus selalu dirawat agar slidenya dapat dimanfaatkan setiap saat.

c. Foto Kopi dan Tinta

Dewasa ini banyak perpustakaan menggunakan foto kopi terutama untuk melestarikan koleksinya yang sudah rusak dan langka, sehingga bisa dipinjamkan pada pemakai. Tetapi foto copi sebagai sarana pelestarian dokumen masih kontroversi.

Tinta ternyata merupakan komponen pembuat buku yang sangat penting dan beraneka ragam. Sejak 2.500 tahun Sebelum Masehi tinta sudah dikenal oleh bangsa Mesir dan bangsa Cina. Sampai ditemukannya mesin cetak pada pertengahan abad ke-15, tinta tulis memiliki peranan yang paling penting dalam produksi buku. Setelah mesin cetak diketemukan, bentuk tintanyapun menyesuaikan dengan keperluan percetakan. Tentu saja banyak variasi soal kualitas, warna dan harganya. Tiga macam jenis tinta ialah: 1) tinta tulis, 2) tinta ball point dan 3) tinta cetak.

8. Pelestarian Nilai Informasi

Untuk menyelamatkan nilai informasi yang dimiliki oleh perpustakaan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu :

a. Bentuk Mikro

Dalam mengatasi kekurangan tempat atau ruangan di perpustakaan dan juga dalam rangka melestarikan atau menyelamatkan nilai informasi dari buku-buku yang sudah lapuk, dapat dilakukan dengan alih bentuk dokumen. Alih bentuk yang terkenal ialah bentuk mikro atau lazim disebut mikrofilm. Kelebihan bentuk mikro adalah: hemat ruang, aman dari pencurian, mudah direproduksi dan murah, mudah diakses, akurat dan ekonomis.

b. Bentuk CD-ROM (Compact Disk-Read Only Memory)

Selain pelestarian informasi dalam bentuk Mikro, di era Teknologi informasi ini, informasi dapat disimpan dalam CD atau yang biasa disebut CD-ROM.

Sesuai dengan namanya, data atau informasi digital yang sudah direkam di dalam CD-ROM tidak dapat dihapus atau ditambah pemakai, tetapi hanya dapat dibaca saja oleh pemakai. Dan bentuk CD-ROM ini banyak memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan bentuk lain. Adapaun keungulan CD-ROM sebagai berikut :

1. merupakan sarana penyimpanan informasi berkapasitas tinggi

2. memudahkan penelusuran literatur

3. tahan terhadap gangguan elektromagnetis

4. bagi perpustakaan CD-ROM memudahkan pembuatan katalog

5. mempercepat penerbitan

c. Bentuk Elektronik

Perkembangan terkini, bahwa koleksi perpustakaan telah dialih bentukan dari teks ke bentuk elektronik (Jurnal Elektronik / e-journal dan Buku Elektronik /e-books ) , dengan bentuk elektronik ini dimungkinkan informasi yang sebelumnya hanya dapat diakses secara terbatas, namun dengan bentuk elektronik ini informasi dapat diakses tanpa batas waktu dan tempat.

9. Daftar Pustaka

Moedzakir : Pemeliharaan Buku dan Menjilid / Yogyakarta : Pusdiklat Perpustakaan IKIP, 1980.

BASUKI, Sulistyo : Pengantar Ilmu Perpustakaan / Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991.

RAZAK, Mohammadin : Pelestarian bahan pustaka dan arsip / Jakarta : Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992.

MARTOATMODJO, Karmidi : Pelestarian Bahan Pustaka / Jakarta : Universitas Terbuka, 1993.

http://kangtarto.blogspot.com/2008/02/pelestarian-macam-sifat-bahan-pustaka.html

http://massofa.wordpress.com/2008/02/03/pelestarianmacamsifatbahanpustaka-dan-latarbelakangsejarahnya/