LAPORAN PENELITIAN : EFEKTIFITAS PEMANFAATAN CD-ROM DALAM PENELUSURAN INFORMASI OLEH PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN UNS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan luar biasa dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan mengakibatkan berlimpahnya informasi di dunia ini, sehingga informasi yang ada pada saat ini tidak mungkin akan tertampung satu perpustakaan atau pusat dokumentasi dan informasi manapun. Masalah yang timbul bagaimanakah menyimpan informasi yang ada, kemudian bagaimana menemukannya kembali secara cepat dan tepat.

Perkembangan teknologi khususnya di bidang elektronika dan telekomunikasi yang sejalan dengan pertumbuhan informasi telah dapat banyak membantu memecahkan masalah ini. Salah satu cara untuk penyimpanan dan penemuan kembali informasi yang sudah banyak dikenal adalah mempergunakan piringan optik yang disebut CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory). Teknologi CD-ROM ini telah dikenal sejak pertengahan tahun 1980. Pada umumnya produk-produk CD-ROM ini merupakan suatu pangkalan data yang memuat berbagai informasi yang bersifat statis seperti kamus direktori, disertasi, dan indeks. Adapun contoh pangkalan data dalam bentuk CD-ROM adalah Applied Science, Technology Index, Science Scitation Index, Library and Information Abstract. CD-ROM mempunyai beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan penelusuran informasi terpasang lainnya, sebagaimana dikatakan oleh Phiri :

[a1]

1. Kapasitas penyimpanannya besar : data yang dapat disimpan pada piringan plastik yang berdiameter 12 cm. sebesar 550 megabyte, atau hampir sebanyak 250.000 lembar kertas ukuran A4.

2. Tahan lama : pembacaan data dilakukan oleh sinar laser sehingga tidak ada kontak sama sekali dengan piringannya. Dengan demikian tidak mungkin gesekan dan tidak mungkin tergores. oleh karena permukaan piringan dilindungi oleh lapisan plastik transparan, maka debu dan kotoran yang melekat di permukaan mudah dihilangkan dengan menyekanya secara halus.

3. Bentuknya sudah distandarisasi secara internasional, sehingga dapat mempergu-nakan peralatan yang sudah standar.

4. Tidak memerlukan tambahan biaya telekomunikasi untuk menelusur informasinya. Penelusuran dilakuakn secara ing griya (in-house) berbeda dengan penelusuran secara terpasang (on-line searching) yang memerlukan biaya telekomunikasi.

5. Perangkat lunak yang bersifat user-friendly : CD-ROM dirancang untuk kebutuhan pengguna pemula sampai yang pakar. Sistemnya sendiri telah menyediakan menu-menu penuntun yang mudah dimengerti oleh pengguna.

6. Memberikan jasa tambahan. Pengguna pangkalan data CD-ROM dapat merekam informasi yang diperolehnya kedalam piringan magnetik agar dapat disimpan dan dipergunakan pada kesempatan lain. ( Phiri, 1993 : 347-348 )

Donda M. Panggabean ( 1996 : 3 ) mengatakan bahwa penelusuran melalui CD-ROM mempunyai kemudahan yang memungkinkan pemakai menelusur dengan berbagai pendekatan yang membuat penelusuran informasi lebih mudah (user’s friendly ), lebih cepat dan akurat. Pengguna dapat menelusur dengan pendekatan-pendekatan nama pengarang, judul artikel, judul majalah, subyek, istilah,jenis (type) tulisan, karena setiap record berisi sitasi lengkap, akurat dan dilengakapi abstrak yang sangat informatif. Bahkan penelusuran informasi CD-ROM memungkinkan dengan Boolean ( AND, OR, and NOT ) dan dapat memakai “truncation” yang mana semua ini memudahkan proses penelusuran dan penemuan kembali informasi.

Kalau kita lihat dari kelebihan dan kemudahan diatas, maka CD-ROM mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi bagi perpustakaan, dan juga sangat membantu para pengguna dalam mencari informasi atau referensi sebagai bahan acuan dalam melakukan tugas penelitiannya. Keberadaan CD-ROM di perpustakaan akan dapat mengangkat citra perpustakaan sebagai penyimpan, pengolah dan penyebaran informasi bagi para penggunanya. Bagi Perguruan Tinggi seperti Universitas Sebelas Maret Surakarta, didalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan terlepas dari peran UPT perpustakaan yang bernaung dibawahnya. Para pengguna membutuhkan informasi yang harus secara cepat dan tepat mereka ketemukan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan cepat dan tepat memang tidaklah mudah, bahkan banyak kendala yang dihadapinya, baik dari segi dana maupun sumber daya. Hal ini dapat terlihat dari beberapa kasus yang sering dihadapi oleh para pengguna dalam kaitannya dengan permintaan informasi ke perpustakaan, seperti para pengguna terpaksa pergi ke perpustakaan lain, karena tidak adanya koleksi atau informasi yang mereka butuhkan di perpustakaan mereka, atau adakalanya seorang pengguna harus menunda proses penelusurannya, karena keterlambatan perpustakaan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan. Kasus semacam ini tentunya bukan merupakan hambatan yang tidak kecil bagi pengguna perpustakaan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan pada mereka.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh perpustakaan untuk menanggulangi kendala tersebut, dengan menyediakan informasi yang relevan dengan kebutuhan para pengguna. Sebagaimana yang dilakukan oleh Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, menyediakan sarana penelusuran informasi yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Selain itu juga disesuaikan dengan disiplin ilmu yang dikembangkan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang berupa fasilitas penelusuran informasi melalui media CD-ROM. Adapun jasa informasi yang dimiliki antara lain : bidang ilmu sosial ( Social Science Index ) ; bidang kedokteran dan kesehatan (Proquest Medical Library ) ; bidang pertanian (The Essential Electronic Agricultural Library ) ; bidang teknik atau ilmu terapan ( Applied Science and Technology Plus ) ; bidang ekonomi ( Business Periodicals ).

Dari jasa penelusuran informasi yang tersedia , diharapakan dapat membantu dan memperlancar kegiatan penelusuran informasi bagi pengguna perpustakaan. Karena kalau kita lihat dari kelebihan dan kemudahan pengoperasian, maka CD-ROM merupakan media penelusuran informasi yang efektif dan efisien. Hal ini juga dapat kita lihat dilapangan dengan adanya beberapa pengguna yang sudah memamfaatkan jasa penelusuran informasi CD-ROM dalam mencari atau memenuhi kebutuhan informasi. Walaupun pada sisi lain masih ada juga pengguna yang enggan memanfaatkannya, karena kesibukan atau masalah lain, sehingga mereka belum sempat memanfaatkan fasilitas CD-ROM yang disediakan oleh perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Dari uraian diatas, perlu kita ketahui lebih lanjut mengenai efektifitas pemanfaatan CD-ROM dalam penelusuran informasi oleh pengguna di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta

B. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang pemasalahan diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sejauhmana efektivitas pemanfaatan CD-ROM dalam penelusuran informasi oleh pengguna di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui jumlah muatan informasi dalam CD-ROM yang sesuai dengan kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan.

2. Untuk mengetahui relevansi, kekinian, dan kelengkapan informasi dalam CD-ROM dengan kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan.

3. Untuk mengetahui kemudahan dan hambatan operasional pemanfaatan CD-ROM dalam penelusuran informasi bagi pengguna perpustakaan.

4. Untuk mengetahui frekuensi pemanfaatan CD-ROM sebagai sarana atau media penelusuran informasi bagi pengguna perpustakaan.

5. Untuk mengetahui durasi waktu yang dibutuhkan dalam penelusuran informasi melalui CD-ROM, untuk setiap kali penemuan informasi bagi pengguna perpustakaan.

6. Untuk mengetahui tingkat akurasi informasi dalam CD-ROM dengan kebutuhan informasi bagi peneliti.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret dalam meningkatkan pendayagunaan jasa penelusuran informasi melalui CD-ROM bagi pengguna perpustakaan.

2. Manfaat secara praktis

Sebagai bahan masukan bagi pengguna didalam memanfaatkan sarana penelusuran informasi yang efektif melalui CD-ROM dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi atau referensi yang sesuai dengan bidang yang ditekuni.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Proses Penelusuran Informasi

Pencari informasi di perpustakaan adalah merupakan individu-individu yang masing-masing berbeda kebutuhan informasinya, tergantung dari faktor pendidikan, psikologis dan sosialnya. Seseorang mungkin membutuhkan pengetahuan yang khusus untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atau pekerjaannya, sedangkan orang lain membutuhkan informasi untuk kepentingan pendidikan, penelitian, kesenangan atau hiburan. Dalam proses penelusuran informasi, pengguna mempunyai tujuan yang utama untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan.

Proses penelusuran informasi di perpustakaan dilakukan untuk menghindari informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhannya, sehingga pencari informasi dalam memenuhi kebutuhannya harus melakukan pemilihan terhadap media penyimpan informasi yang ada dan muatan informasi yang sesuai dan dapat memenuhi kebutuhannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Denis McQuail mengenai strategi penelusuran informasi sebagai berikut :

1. Strategi berfokus luas : individu mengumpulkan kemungkinan-kemungkinan sumber informasi, menilai dan menetapkan pilihan sumber informasi mana yang akan dipakai.

2. Strategi berfokus sempit : suatu sumber informasi dianggap sebagai titik keberangkatan dan kemudahan dengan dasar itu mencari lagi informasinya.

( McQuail, 1981:93)

Dalam memenuhi kebutuhan informasinya, pengguna perpustakaan akan memulai dengan penelusuran informasi dan menghindarkan informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhannya, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Danchew dan Tipon (1973) dalam “Teori Pencarian Informasi “ yang mengemukakan adanya penghindaran terhadap informasi yang tidak sesuai dengan citranya tentang realitas, dimana salah satu asumsi utamanya “ Individu cenderung menghindari informasi yang tidak sesuai dengan citranya tentang realita, karena terasa terlampau mengancam “

Untuk menghindari proses penelusuran informasi yang tidak sesuai dengan citra realitas, Danchew dan Tipon memberikan suatu teori atau model yang disebut “Model Pencarian Informasi” atau “Information Seeking Model”. Model ini merupakan suatu proses yang dimulai pada ketika seorang dihadapkan pada seberkas stimuli. Terhadap stimuli tersebut bisa menaruh perhatian, bisa juga tidak. Apakah ia akan meneruskan perhatian, tergantung sebagian pada karakteristik stimuli itu, dan selanjutnya diadakan perbandingan antara stimuli (informasi) dengan citra realita yang ada pada orang tersebut. Disini diadakan pengujian tingkat relevansi dan konsistensi antara citra dengan stimuli, materi yang terlampau mengancam atau tidak penting dapat disaring pada titik ini, begitu pula stimuli yang terasa monoton, karena terlampau tinggi tingkat konsistensinya, apabila stimuli itu ditolak atau dibuang, artinya proses ini akan berakhir, selanjutnya apabila stimuli itu memerlukan tindakan, berarti stimuli tersebut mempunyai efek membentuk bagian tambahan terhadap citra yang sudah ada, perlu adanya perbaikan (fevisi) citra. Kemudian kita asumsikan bahwa orang akan menempatkan stimuli pada tingkat prioritas tertentu. Apabila seseorang telah meneukan informasi yang diinginkan, mereka akan memutuskan untuk menutup, karena sudah merasa memperoleh informasi, atau bahkan mencari lagi informasi tambahan. Jika ia memutuskan untuk mencari informasi lagi, seseorang harus membuat keputusan strategi apa yang akan digunakan dan menimbang sumber mana yang paling potensial, dan menentukan strategi mana yang kan ditempuh, sehingga informasi yang dibutuhkan dapat diketemukan dengan baik dan tepat. Setelah bertindak seorang perlu memperoleh umpan balik yang memungkinkan melakukan penilaian, misalnya tentang efektifitas tindakannya dan juga apakah informasi yang diperoleh sesuai dengan kebutuhannya.

Pada proses akhir penelusuran informasi, akan dapat menghasilkan perbaikan citra realita, pengalaman baru yang diperoleh akan dapat merubah pandangannya mengenai lingkungan dan konsep pribadinya. Gaya perncarian informasi juga akan dapat berubah atau dapat diperkuat oleh hasil yang dicapai dalam pencarian informasi tersebut.

2. CD-ROM sebagai media Penelusuran Informasi

CD-ROM singkatan dari Compact Disc Read Only Memory adalah teknologi optik yang merupakan hasil pengembangan dari teknologi CD-Audio, versi standar Compact Disc ini digunakan untuk menyimpan data digital untuk komputer personal atau mikrokomputer. Standarisasi fisik CD-ROM pertama kali dihasilkan berkat kerjasama antara Philip dan Sony, yang mengumumkan adanya teknologi CD-ROM pada tahun 1983, sedangkan standar CD-ROM baru disahkan oleh The International Organization of Standard (ISO) pada bulan Desember 1987 dengan nama ISO 9660.

CD-ROM merupakan produk piringan optik yang digunakan sebagai sarana atau media penelusuran informasi, yang mana hanya mampu membaca memori yang tersimpan dalam pangkalan data. Media ini memiliki diameter 12 centimeter (472 inci) dan memiliki kesamaan dimensi fisik dengan Audio-disc digital optical. Piringan CD-ROM telah diformat standar memiliki masa putar atau playing time selama 74 menit dengan kemampuan kelola sekitar 543 megabyte informasi digital pada satu permukaan, jumlah tersebut setara dengan :

1. 1.500 disket floppy ukuran 5.75 inci

2. 800 disket floppy ukuran 8 inci

3. 10 pita magnetik komputer

4. 27 winchester disc 20 MB

5. 275.000 halam ketikan ukuran A4

6. 6.000 gambar atau

7. The Encyclopedia of Britanica (hanya teks tanpa gambar)

( Elshami, 1990 ; 280)

CD-ROM dirancang sedemikian rupa sejalan dengan kemampuan komputer. Jika komputer mampu memperagakan grafik, maka CD-ROM juga dirancang untuk dapat melakukan yang sama, CD-ROM bisa dikoneksikan atau dihubungkan dengan sistem komputer yang ada.

Dengan karakteristik tersebut di atas, CD-ROM mampu membantu pengguna perpustakaan dengan baik dalam menemukan kembali informasi yang dibutuhkan, juga dapat membantu pekerjaan perpustakaan yang berkaitan dengan informasi, seperti referensi bibliografi, indeks, abstrak, referensi umum, serta aplikasi kegiatan otomasi perpustakaan, yang pada prinsipnya mempermudah proses penemuan kembali informasi di perpustakaan.

3. Layanan Informasi di Perpustakaan

Perpustakaan merupakan misi utama dari kegiatan perpustakaan dan dapat dikatakan bahwa pelayanan sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakaan dikatakan dapat melaksanakan misinya dengan baik, apabila masyarakat pengguna dapat terpenuhi segala kebutuhan dan tuntutannya, dan untuk dapat merealisasikan misi tersebut pihak perpustkaan dituntut agar dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pengguna. Pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan pada dasarnya berupa layanan informasi kepada pengguna, baik secara langsung maupun tidak langsung yang mengarah pada pendayagunaa dan pemanfaatan sarana yang berupa koleksi serta fasilitas lain yang ada diperpustakaan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ase S. Muchyidin. “ Pelayanan perpustakaan adalah suatu suatu unit kerja di perpustkaan yang mempunyai tugas pokok untuk memberikan layanan informasi dan pengarahan berikut pengadministrasian agar pemakai perpustakaan dapat memperoleh kesempatan dan fasilitas semaksimal mungkin untuk menelusuri dan mempelajari informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan “ (Muchyidin, 1990 ; 2).

Menyimak pendapat di atas, peran perpustakaan tidak saja hanya menunggu datangnya pengguna, namun dituntut berperan aktif untuk menumbuhkan minat dan membangkitkan kemauan pengguna untuk dapat mendayagunakan koleksi atau literatur yang ada di perpustakaan secara optimal. Karena koleksi atau literatur perpustakaan akan memberikan manfaat, jika didayagunakan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Daryanto :

Koleksi yang ada di perpustakaan akan kehilangan artinya, apabila tidak dimanfaatkan oleh pemakainya” ( Daryanto, 1985; 136).

Pelayanan yang baik akan dapat membantu para pengguna untuk mendapatkan berbagai literatur yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat, untuk itu kepentingan pemakai merupakan perhatian utama. Namun pada kenyataannya tidak setiap pemakai dapat menemukan informasi yang mereka butuhkan, maka untuk mengatasi permasalahan yang ada dan penemuan kembali informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Hendaknya perpustakaan menyiapkan beberapa bentuk jasa layanan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna, sebagaimana dikemukan oleh Zultanawar :

a. Jasa kesiapan informasi ( current awarenes service )

b. Jasa tanya jawab

c. Jasa penelusuran informasi

d. Jasa penunjukan atau referal ( Zultanawar, 1978 : 71 )

Berbagai jasa yang tersedia sebagaimana tersebut di atas akan dapat berarti, apabila informasi yang diberikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan kebutuhan para pengguna, sehingga dapat menarik minat kepada pemakai untuk memanfaatkan jasa layanan yang ada di perpustakaan.

B. Kerangka Berfikir

Perpustakaan sebagai pusat informasi yang bertugas mengolah berbagai macam informasi yang kemudian dikomunikasikan kepada penggunanya, harus dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pengguna dengan bertumpu pada informasi atau koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan, atau setidaknya harus mampu memberikan petunjuk kemana atau dimana informasi dapat diketemukan, sebagaimana pendapat Sulistyo Basuki :

Untuk melayani pemakai yang memerlukan informasi seharusnya suatu perpustakaan sebagai pusat informasi dapat menjawabnya dengan bertumpu pada koleksi yang dimiliki atau setidaknya dapat mengarahkan dimana informasi dapat diketemukan, dengan kata lain memberikan layanan penelusuran dan Know Where Information “ (Basuki, 1989 ; 4 ).

Dalam memenuhi kebutuhan informasi, pengguna perpustakaan akan mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Proses penelusuran informasi akan melibatkan pemanfaatan sarana atau media sebagai alat penelusuran informasi, pengguna dalam menelusur informasi akan memilih cara atau strategi yang dianggap lebih efektif, sebagaimana dikemukakan oleh Denis McQuail :

Setiap individu mengumpulkan kemungkinan-kemungkinan sumber informasi, kemudian menilainya, dan menetapkan pilihan sumber mana yang akan dipakai “ (McQuail, 1985;93).

Dalam proses komunikasi massa yang berkaitan dengan industri informasi, Denis McQuail mengatakan : “ Ada 2 aspek yang perlu dipertimbangkan : 1. aspek ekonomi dan 2. aspek teknologi. Aspek ekonomi diperlukan karena untuk kepentingan menghemat biaya, mengurangi konflik dan menjamin adanya kesinambungan serta pemasokan yang memadai. Sedangkan aspek teknologi sangatlah jelas efeknya, yaitu berkaitan dengan kecepatan, fleksibilitas, dan kapasitas yang lebih tinggi “ (McQuail, 1989;168).

Setelah kita perhatikan beberapa pendapat diatas, bahwa perpustakaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pengingkatan hasil penelusuran informasi harus ada kesinambungan antara pengelola perpustakaan dengan pengguna dalam menentukan strategi pemilihan sumber informasi yang akan dimanfaatkan dalam penelusuran informasi. Berkaitan dengan upaya peningkatan jasa layanan penelusuran informasi, pemilihan terhadap CD-ROM merupakan alternatif terbaik, dimana CD-ROM mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda dengan media online lainnya. CD-ROM memiliki kemampuan akses yang tinggi, akses informasi didalamnya tidak membutuhkan dana yang besar, informasi yang dimuat relatif lebih banyak, serta tingkat akurasi informasi tinggi.

C. Hipotesis

Dengan melihat teori dan permasalah yang ada, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

“ Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemenfaatan CD-ROM dengan efektivitas penelusuran informasi bagi pengguna di UPT Perpustajaan UNS “

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta dari bulan Mei sampai September 2004.

B. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah pengguna perpustakaan yang memanfaatkan layanan penelusuran informasi melalui CD-ROM yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Jenis penelitian ini akan dapat mengetahui gejala-gejala yan ada dalam penelusuran informasi melalui CD-ROM pada saat sekarang dengan sejelas-jelasnya dan akan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada CD-ROM secara langsung, sehingga diketahui sejauhmana efektifitas penelusuran informasi melalui CD-ROM bagi pengguna perpustakaan.

D. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer yang diperoleh secara langsung dari pengguna perpustakaan yang memanfaatkan layanan penelusuran informasi melalui CD-ROM, engan teknik wawancara, observasi dan penyebaran angket kepada pengguna.

2. Data Sekunder yang diperoleh dari hasil penggumpulan bahan pustaka, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian.

E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Sebagai sarana dalam penelitian ini ditentukan populasi dan sampel yang merupakan obyek penelitian adalah pengguna perpustakaan yang memanfaatkan layanan penelusuran informasi melalui CD-ROM di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret selama 2 (dua) bulan dari tanggal 1 Juni sampai 31 Juli 2004.

Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Accidental Sampling, yaitu secara kebetulan peneliti menemui pengguna yang sedang memanfaatkan layanan penelusuran informasi melalui CD-ROM di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik :

1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan pengguna yang memanfaatan penelusuran informasi melalui CD-ROM di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret.

2. Wawancara, yaitu melakukan komunikasi langsung kepada pengguna untuk mendapatkan keterangan secara lisan mengenai penelusuran informasi melalui CD-ROM.

3. Angket, yaitu melakukan kegiatan penyebaran angket pertanyaan kepada pengguna yang memanfaatkan penelusuran informasi melalui CD-ROM, kemudian tersebut dibuatkan data.

4. Kepustakaan, yaitu mencari data penunjang dari buku, jurnal, surat kabar, internet, dan bacaan lain yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini.

G. Metode Analisa Data

Untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel yang digunakan dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi point biserial dengan rumus ( Sujono, 1994)

n

1 – 6 di²

i-1

rs = ————–

N³ – N

Keterangan :

rs = Koefisien korelasi rank spearman

N = Banyaknya sampel

di = selisih antara rangking dari variabel

Apabila terdapat peringkat yang sama dalam peubah (X) atau peubah terikat (Y) maka digunakan faktor koreksi T dengan rumus :

rs = Σ X² + Σ Y² – Σ di²

2√ X²Y²

N² – N

ΣX²= ——– – Σ Tx

12

N² – N

ΣY² = ———– -Σ Ty

12

Untuk mengetahui tingkat derajat signifikan antara kedua variabel peubah penelitian (X dan Y), dari hasil koefisien korelasi tersebut digunakan rumus T-test sebagai berikut :

t³ – t

T = ——–

12

Keterangan :

Σ X² = jumlah kuadrat peubah X yang dikoreksi

ΣY² = jumlah kuadrat peubah Y yang dikoreksi

T = factor koreksi

Σ Tx = jumlah factor koreksi peubah X

Σ Ty = jumlah factor koreksi peubah Y

t = jumlah observasi yang memiliki rangking sama

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diketengahkan tentang analisis dari pengolahan data yang diperoleh di lapangan, sehingga dapat diketahui hasil penelitian dan pembahasan mengenai langkah-langkah perhitungan untuk membuktikan hipotesa dan perumusan masalah mengenai sejauhmana efektivitas pemanfaatan CD-ROM dalam penelusuran informasi oleh pengguna di UPT Perpustakaan UNS

A. Hasil Penelitian

Dalam menganalisa hasil data penelitian disini digunakan teknik korelasi biserial dengan rumus statistik data jenjang kembar dari Spearman. Analisa data ini untuk mengetahui hubungan antar korelasi antara variabel yang diteliti sekaligus untuk membuktikan hipotesa yang telah dirumuskan guna mengetahui ada tidaknya korelasi antara varibel Pemanfaatan CD-ROM (X) dengan variabel Efektivitas penelusuran informasi (Y), dapat dilihat dari besarnya hasil perhitungan koefisien korelasi yang dinyatakan dengan bilangan yang bergerak antara -1,00 samapi +1,00. Jika besarnya koefisien bergerak antara 0.00 sampai + 1,00 berarti korelasinya positif. Tetapi bila besarnya koefisien korelasi bergerak antara –1,00 sampai 0,00 maka dinyatakan korelasi negatif. Adapun jika besarnya koefisien korelasi menunjukkan 0,00 disebut korelasi nihil atau tidak ada korelasi, sedang bila besarnya koefisien korelasi berada pada angka –1 dan atau +1 berarti korelasinya negatif sempurna dan atau positif sempurna.

Suatu korelasi disebut positif apabila variabel yang mempengaruhi berubah, maka variabel yang dipengaruhi juga berubah sesuai arah perubahan dari variabel yang mempengaruhi. Demikian pula sebaliknya dikatakan korelasi negatif, apabila variabel yang mempengaruhi berubah, maka variabel yang dipengaruhi juga berubah, hanya saja perubahan tersebut berlawanan arahnya.

Dari hasil perhitungan dan pengolahan data yang dijabarkan pada lampiran I dapat diketahui nilai Sd1² sebesar 4153 sedang untuk jumlah kuadrat perubahan variabel X dan varibel Y berdasarkan lampiran IV adalah SX² = 2216 , dan SY² = 2215,5 atas dasar nilai tersebut, maka besarnya nilai koefisien korelasi data panjang Sperman ( Rs) adalah sebagai berikut :

Rs = S X²+SY²-Sdi²

2 √ x² y²

= 2.216 + 2.215,5 – 4153

2Ö 2.216 x 2.215,5

= ___278,5_____

2Ö 4.909,548

= ___278,5___

2 x 2.215,75

= __278,5__

4.431,5

= 0,063

Dengan menggunakan pedoman tentang arah korelasi yang telah diuraikan dimuka, maka dapat diketahui bahwa pemanfaatan CD-ROM bagi pengguna perpustakaan dalam penelusuran informasi di UPT Perpustakaan UNS mempunyai korelasi yang positif dan sangat efektif dalam memberikan jasa penelusuran informasi melalui CD-ROM. Hal ini karena dari hasil pengolahan data diketahui angka koefisien korelasinya (rs) sebesar = 0,063 bergerak antara 0,00 sampai +1,00. dari hasil tersebut dapat pula disebutkan bahwa terdapat hubungan kurang signifikan, dalam arti tinggi rendahnya penggunaan dan pemanfaatan CD-ROM kurang mempengaruhi tinggi rendahnya efektivitas dalam penelusuran informasi ilmiah di UPT Perpustakaan UNS.

Adapun untuk mengetahui derajat signifikan dari koefisien korelasi di atas, dapat digunakan rumus T-test, sebagai berikut :

T = rs Ö N – 2

1-(rs)²

= 0,063Ö _ 30-2__

1-(0,063)²

= 0,063√ __28__

0,996031

= 0,063 √ 28,111575

= 0,063 x 5,30203

= 0,334

Selanjutnya hasil T-test sebesar 0,334 tersebut dikonsultasikan dengan tabel distribusi nilai kritis ( lampiran V ) dengan responden sebanyak 30 orang, maka pada angka 30 ternyata hasil T-test sebesar 0,334 adalah kurang signifikan pada taraf kepercayaan 0,05 ( 5% ) dimana pada Db = 30 nilai rasio derajat signifikan untuk uji tata sisi = 1,697 > 0,334

Hal ini berarti dapat dikatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan CD-ROM dengan efektivitas penelusuran informasi ilmiah bagi para pengguna di UPT Perpustakaan UNS. Namun kurang signifikan antara pemanfaatan CD-ROM dengan efektivitas penelusuran informasi ilmiah. Dalam arti semakin banyak pemanfaatan CD-ROM belum tentu berpengaruh langsung terhadap peningkatan penelusuran informasi ilmiah secara efektif.

DISTRIBUSI CODING NILAI VARIABEL X

No.

PEMANFAATAN CD-ROM ( X )

S

Resp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

X

2

1

2

1

2

2

3

2

2

1

18

2

2

1

2

2

1

2

2

2

1

3

17

2

1

3

2

2

2

2

1

2

2

1

20

2

1

2

1

2

3

2

1

3

2

1

1

21

2

1

2

1

2

2

2

3

2

17

3

1

3

2

2

3

2

3

3

2

2

2

28

2

1

3

2

1

1

3

2

2

2

1

1

21

2

1

2

2

1

1

3

2

2

1

1

1

19

3

2

1

3

2

3

2

2

1

3

2

2

2

28

2

1

3

2

1

1

2

2

3

2

2

1

22

2

1

2

1

2

2

3

2

2

1

1

19

2

1

1

1

2

2

3

3

2

1

1

19

2

1

3

1

2

2

1

1

2

3

1

1

20

2

1

1

1

2

1

1

3

2

1

1

1

17

3

2

3

2

2

3

3

1

1

2

1

1

1

25

2

1

2

2

1

2

1

2

2

2

1

2

20

2

1

2

2

1

2

1

2

2

2

1

2

20

2

1

2

2

2

1

2

2

2

2

2

1

21

2

1

2

2

1

1

1

2

1

1

2

1

17

2

1

2

1

1

2

1

2

2

2

1

2

19

2

1

2

2

2

2

2

2

2

2

2

1

22

2

1

3

2

2

1

1

3

2

1

1

1

20

2

1

2

2

2

2

1

3

1

1

1

1

19

2

2

3

2

1

2

2

1

3

2

2

1

1

24

3

1

3

2

2

2

2

1

3

2

2

1

24

2

1

3

2

2

2

2

1

2

2

2

1

22

3

1

3

3

3

3

2

1

3

3

2

1

28

3

2

3

2

2

3

2

2

3

2

2

2

3

31

3

1

3

3

3

2

2

1

2

2

2

1

30

3

1

3

2

2

2

2

1

2

2

2

1

23

S

68

33

10

71

53

58

54

45

60

66

54

40

37

649

DISTRIBUSI CODING NILAI VARIABEL Y

No.

EFEKTIVITAS PENELUSURAN INFORMASI

S

Resp.

18

19

20

21

22

23

24

25

26

Y

3

3

3

3

3

2

2

17

2

2

3

3

2

2

1

13

3

3

3

3

1

3

3

2

2

23

2

2

2

2

2

10

2

3

2

2

2

2

2

15

3

3

3

3

3

2

2

2

3

24

2

2

3

3

3

3

2

2

2

22

2

2

3

3

3

3

2

2

2

22

3

2

3

2

3

2

3

2

2

22

3

2

3

2

3

2

2

2

19

2

2

3

2

3

3

2

2

1

20

2

1

3

2

3

3

2

2

1

19

1

1

1

1

2

2

3

2

2

15

3

2

3

2

2

1

1

1

1

16

3

3

3

3

2

14

2

2

2

2

2

2

1

1

14

2

2

2

2

2

10

2

3

3

3

2

13

3

3

3

3

3

15

2

1

2

2

2

1

10

3

3

3

2

3

2

2

2

20

2

2

2

2

2

2

2

1

1

16

1

1

1

3

1

3

2

2

1

15

2

2

3

2

2

1

2

14

3

3

3

3

2

2

2

1

19

3

3

3

3

3

2

1

2

2

22

3

3

3

2

2

2

15

2

3

3

3

2

13

3

3

3

3

2

14

3

3

3

3

2

14

S

73

43

80

40

75

35

64

53

30

494

B. Pembahasan Deskripsi Variabel

1. Pemanfaatan CD-ROM

Sebagai suatu peralatan mutakhir yang berbentuk piringan optik, CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory) merupakan salah satu teknologi penyimpanan dan penemuan kembali informasi yang dibutuhkan dengan cepat, tepat dan akurat. Pemanfaatan pangkalan data yang memuat berbagai informasi bersifat statis ini sangat dibutuhkan bagi pengguna perpustakaan, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi penelusuran informasi ilmiah. Meskipun pemanfaatan CD-ROM ini mempunyai kemudahan yang memungkinkan para pengguna perpustakaan untuk memilih berbagai pendekatan penelusuran, tatapi tampaknya teknologi informasi ini belum memasyarakat di kalangan pengunjung perpustakaan.

Hal ini terlihat dari jawaban atas formulir isian angket dimana dari sekitar 30 orang responden sebagai sampel sebagian besar ( 80%) belum bisa mengoperasikan peralatan CD-ROM. Kebanyakan mereka masih dibantu petugas atau teman. Kondisi ini tentunya akan mempenagruhi kemampuan responden dalam memahami bahasa program yang ada di CD-ROM, hampir sebanyak 17 orang responden ( 56%) kurang dapat memahami, sehingga menghambat dalam setiap kali mengoperasikan CD-ROM. Dengan keadaan yang demikian mengakibatkan banyak responden yang memanfaatkan durasi waktu untuk jasa penelusuran informasi melalui media CD-ROM kurang dari 2 jam dalam seminggu. Meskipun dalam kenyataanya sebanyak 22 orang responden (73%) menganggap jumlah informasi yang diperoleh cukup banyak dalam setiap kali melakukan penelusuran dan pemanfaatan CD-ROM.

Dilihat dari aktulialisme pemanfaatan CD-ROM oleh responden ternyata sebagian besar belum pernah mendapatkan pendidikan atau latihan cara mengoperasikan CD-ROM. Kebanyakan ( 86%) mereke membutuhkan media pembantu dalam mengoperasikan CD-ROM berbentuk buku pentunjuk. Walaupun demikian mereka tetap berupaya memanfaatkan CD-ROM untuk penelusuran informasi yang dibutuhkan.

2. Efektivitas Penelusuran Informasi

Upaya pengembangan dan peningkatan layanan jasa penelusuran informasi dapat mengangkat citra perpustakaan sebagai lembaga pelaksana teknis yang berperan untuk menyimpan, mengolah dan menyebarkan informasi ilmiah terkait dengan bahan pustaka. Sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan informasi bahan pustaka semakin banyak, sehingga perpustakaan harus mampu menyediakan informasi secara cepat, tepat dan akurat. Saat ini UPT Perpustakaan UNS telah menyediakan sarana penelusuran informasi sesuai dengan perkembangan IPTEK dan didasarkan atas disiplin ilmu yang dikembangkan di UNS. Dari sarana jasa penelusuran informasi ini diharapkan dapat membantu dan memperlancar efektivitas penelusuran informasi bagi para pengguna perpustakaan.

Terbukti dari sekitar 30 orang responden, sebanyak 17 orang ( 56%) memilih piringan optik (CD-ROM) sebagai media yang lebih mudah dan cepat dalam menemukan informasi bila dibandingkan dengan media buku/kertas melalui katalogisasi. Bahkan lebih dari 73% responden menganggap media piringan optik tersebut mampu menemukan hasil informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Meskipun demikian jasa layanan penelusuran informasi melalui media tersebut masih perlu ditingkatkan kapasitas dan jenis informasi dari setiap bidang yang ada. Hampir sebagian besar responden ( 63%) menyatakan jumlah informasi yang ada dalam piringan optic tersebut cukup banyak sesuai dengan informasi yang diinginkan.

Selain itu kesemuanya mengharapkan informasi yang disimpan dalam peralatan canggih tersebut dapat lebih up to date, dalam arti selalu mengikuti perkembangan jaman dan dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan ilmiah. Lebih dari itu agar lebih efektif dalam penelusuran informasi, menu yang digunakan dalam bahasa yang sederhana, sehingga mudah digunakan dan dioperasikan oleh para pengguna perpustakaan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bab terakhir dari laporan penelitian ini, dapatlah dikemukakan kesimpulan yang merupakan ringkasan dari hal-hal yang telah diungkapkan dan dicapai atas permasalah yang diteliti. Disamping itu juga disampaikan saran-saran yang sekiranya dapat mengaktualisasikan usulan langkah operasional sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan terhadap efektivitas pemanfaatan CD-ROM dalam penelusuran informasi oleh pengguna perpustakaan antara lain :

1. Berdasarkan hasil perhitungan data yang menggunakan teknik analisis point biserial dari rumus hubungan variabel tata jenjang Spearman dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif, namun kurang signifikan antara pemanfaatan CD-ROM dengan efektivitas penelusuran informasi bagi pengguna di UPT Perpustakaan UNS.

2. Dari pengamatan dilapangan diperoleh gambaran bahwa pemanfaatan CD-ROM dapat mendukung dan membantu proses penelusuran informasi bagi pengguna di UPT Perpustakaan UNS.

3. Dari hasil wawancara dengan beberapa pengguna sebagai sampel diperoleh gambaran, bahwa faktor penghambat atau kendala pemanfaatan CD-ROM dalam penelusuran informasi di UPT Perpustakaan UNS, antara lain berupa kurangnya sosialisasi atau pelatihan mengenai cara pemanfaatan CD-ROM, sulitnya memahami bahasa program, terbatasnya topik yang dilanggan, serta kurangnya sarana komputer di bagian jasa penelusuran CD-ROM.

4. Fasilitas penelusuran informasi berupa CD-ROM yang dimiliki dan disediakan oleh UPT Perpustakaan sebanyak 5 bidang ilmu, masing-maasing berupa “ Social Sience,The Essential elektronnnik, Agricultura Lbrary, Applied science and technologi, dan busines periodical.

B. Saran-saran

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan tindak lanjut dari hasil penelitian yang telah dicapai, dapat diberikan beberapa saran sebagai usulan langkah operasional di lapangan, antara lain :

1. Agar ada hubungan yang lebih signifikan antara pemanfaatan CD-ROM dengan efektivitas penelusuran informasi oleh pengguna di UPT Perpustakaan UNS, perlu langkah-langkah kongkrit antara lain adanya kegiatan sosialisasi cara pemanfaatan CD-ROM, penambahan sarana komputer, serta melanggan CD-ROM secara rutin dan kontinyu.

2. Karena CD-ROM dapat membantu proses penelusuran informasi bagi pengguna perpustakaan, maka pengguna perpustakaan diharapkan dapat memanfaatkan secara optimal.

3. Sebaiknya dalam memberikan jasa layanan pengguna CD-ROM dapat lebih di tingkatkan, dengan menyediaakan buku petunjuk atau pedoman operasional secara praktis dan mudah dalam menu bahasa Indonesia.

4. Guna lebih memantapkan gagasan pengguna perpustakaan di kalangan mahasiswa seyogyanya bidang ilmu yang ditawarkan dalam CD-ROM disesuaikan dengan jumlah fakultas yang ada dilingkungan UNS.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Rakhmat, Jalaluddin, 1991. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosdakarya, Bandung
  2. Surakhmad, Winarno, 1987. Pengantar Metode Ilmiah, Dasar, Metode Teknik. Tarsito, Bandung.
  3. Nasution, S., 1987. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jemmars, Bandung .
  4. Behan, Kate, 1990. Understanding Information Technology : Text, Readings, and Cases. Prentice Hall, New York
  5. Natakusumah, Engkos Koswara, 1996. Materi Kulaih : Perkembangan Teknologi Komunikasi : penelusuran pustaka IPTEK menggunakan sistem manual dan komputer. Fikom UNINUS, Bandung
  6. ——————————————–, 1996. Materi Kuliah : Teknologi Komunikasi : CD-ROM untuk pencarian informasi. Fikom UNINUS, Bandung.
  7. Suwandi, Studiati, 1995. Pendidikan pemakaian CD-ROM pada perpustakaan atau pusat informasi. ITB,Bandung.
  8. Pangabean, Donda M., 1996. Pemanfaatan CD-ROM untuk memperoleh informasi dalam era Globalisasi (Makalah Seminar). UGM. Yogyakarta :
  9. Effendy, Onong Uchjana, 1988. Ilmu Komunikasi , teori dan praktek. Remaja Karya, Bandung.
  10. Mc Quail , Denis, 1985. Model-model Komunikasi. Erlangga, Jakarta.
  11. ——————–, 1989. Toei-teori Komunikasi. Erlangga, Jakarta.
  12. Natakusumah, Engkos Koswara, 1998. Dinamika Informasi dalam Era Global. Remaja Rosdakarya, Bandung.
  13. Qalyubi, Syihabuddin, 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.


Page: 2
[a1]